Peran Pemuda Dalam Melestarikan Sektor Pertanian

 


Oleh. Sri Purwanti, A.Md.K.L 

(Young Farmer, Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)


Pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara, khususnya di negara-negara berkembang. Sejak zaman dahulu, pertanian telah menjadi sektor utama yang menopang kehidupan masyarakat dan memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi. Bahkan, meskipun saat ini berbagai sektor industri dan teknologi telah berkembang pesat, pertanian tetap menjadi salah satu pilar utama yang menjaga stabilitas perekonomian, baik di tingkat nasional maupun lokal.


Banyak negara, terutama negara berkembang seperti Indonesia, pertanian masih mendominasi perekonomian. Sektor ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, baik di pedesaan maupun perkotaan. Sebagai contoh, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian di Indonesia menyumbang sekitar 13-15% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.


Meskipun kontribusinya terhadap PDB sedikit menurun seiring perkembangan sektor industri dan jasa, tetapi sektor pertanian tetap menjadi penyumbang utama pendapatan bagi sebagian besar masyarakat, terutama yang tinggal di pedesaan.


Pertanian juga berfungsi sebagai sumber bahan baku bagi sektor industri lainnya, seperti industri makanan dan minuman, tekstil, hingga bioenergi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia mengalami perkembangan sektor industri yang signifikan, pertanian tetap memiliki peran yang tidak tergantikan dalam proses produksi barang dan jasa.


Sektor pertanian tidak hanya penting sebagai penyumbang perekonomian, tetapi juga sebagai penyedia pangan dan kebutuhan dasar bagi masyarakat. Karena sektor pertanian yang menyediakan beragam produk pangan seperti beras, jagung, sayuran, buah-buahan, daging, serta produk olahan lainnya yang dibutuhkan setiap hari oleh masyarakat. Tanpa sektor pertanian, negara akan kesulitan dalam menyediakan pangan bagi warganya, yang dapat menyebabkan krisis pangan dan kelaparan massal.


Selain itu, pertanian juga memberikan bahan baku untuk industri yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, seperti pakaian, energi, dan bahan bangunan. Sebagai contoh, kelapa sawit yang banyak dibudidayakan di Indonesia digunakan untuk membuat minyak goreng, sabun, dan kosmetik. Karet, yang juga merupakan produk pertanian, digunakan dalam pembuatan ban kendaraan, sepatu, dan produk lainnya.


Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat padat karya, artinya sektor ini mampu menyerap banyak tenaga kerja. Masyarakat yang tinggal di pedesaan sangat bergantung pada pertanian sebagai sumber penghidupan utama mereka. Di Indonesia, sebagian besar penduduk desa bekerja di sektor pertanian, baik sebagai petani, buruh tani, pedagang hasil pertanian, atau pengusaha produk olahan pertanian.


Menurut data BPS, sekitar 30-40% dari total angkatan kerja Indonesia terlibat dalam sektor pertanian. Oleh karena itu, pertanian memiliki peranan penting dalam mengurangi angka pengangguran, terutama di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya bergantung pada sektor ini. Peningkatan produktivitas pertanian juga berhubungan langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di pedesaan, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.


Perekonomian desa sangat bergantung pada hasil pertanian. Petani sebagai pelaku utama di sektor ini menerima pendapatan dari hasil pertanian yang mereka tanam dan jual. Komoditas pertanian seperti padi, jagung, kedelai, kopi, teh, kelapa sawit, dan lain-lain, menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian besar penduduk pedesaan. Peningkatan hasil pertanian atau diversifikasi produk pertanian dapat meningkatkan pendapatan petani, yang kemudian berimbas pada peningkatan kualitas hidup mereka.


Beberapa daerah, hasil pertanian juga dapat dipasarkan ke kota-kota besar bahkan negara lain, sehingga menghasilkan devisa bagi negara. Misalnya, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, yang hasilnya diekspor ke berbagai negara. Produk pertanian seperti kelapa sawit dan kakao juga diekspor dalam jumlah besar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara.


Namun saat ini sektor pertanian menghadapi berbagai tantangan yang mengancam kelangsungan hidupnya. Salah satu tantangan terbesar adalah menurunnya jumlah tenaga kerja di sektor pertanian. Banyak pemuda yang lebih memilih bekerja di sektor industri dan jasa yang dianggap lebih menjanjikan dari segi pendapatan dan kenyamanan. Mereka menganggap pekerjaan di sektor pertanian kurang menarik dan tidak menguntungkan, padahal sektor ini memiliki potensi yang sangat besar jika dikelola dengan baik.


Maka perlu usaha untuk menumbuhkan minat mereka untuk berkarir di bidang ini. Salah satu caranya adalah dengan mengubah persepsi negatif terhadap pertanian yang dianggap sebagai pekerjaan yang kurang bergengsi. Ini bisa dilakukan dengan cara memberikan pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan pemuda dalam bidang pertanian.


Para pemuda juga perlu diberikan kesempatan untuk berinovasi dan mengembangkan bisnis pertanian mereka sendiri. Dengan memberikan dukungan berupa pendanaan, pelatihan, dan akses pasar, menutup keran impor yang selama ini produknya selalu membanjiri Indonesia, dan memaksimalkan daya serap hasil pertanian dalam negeri, serta meningkatkan infrastruktur yang mendukung pertanian.


Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian sektor pertanian, pemuda dapat menjadi pelopor dalam menerapkan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan. Pertanian yang tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil pertanian, tetapi juga melibatkan praktik yang menjaga keseimbangan alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.


Saatnya para petani muda berdaya dan berjaya agar bisa menjaga stabilitas perekonomian negara ini. Sehingga bisa bangkit menjadi negeri yang mandiri, memiliki lumbung pangan yang melimpah.

Posting Komentar

0 Komentar