Bahaya Salah Pruning pada Tanaman

 


Oleh. Sri Purwanti, A.Md.K.L.

(Young Farmer, Founder Rumah Baca Cahaya Ilmu)


Koncotani.com__Pruning (pemangkasan),  merupakan salah satu kegiatan penting dalam perawatan tanaman, baik tanaman hias, tanaman buah, holtikultura, maupun tanaman produksi lainnya. Proses ini bertujuan untuk menjaga kesehatan tanaman, mengoptimalkan pertumbuhannya, serta memperbaiki bentuk tanaman. 


Namun meski pruning memiliki manfaat yang besar, pemangkasan yang salah atau tidak tepat dapat menyebabkan berbagai masalah baru bagi tanaman. Salah pruning dapat merusak struktur tanaman, mengurangi hasil produksi, hingga menyebabkan tanaman mati. Oleh karena itu, memahami teknik pemangkasan yang benar sangat penting untuk memaksimalkan manfaat dari kegiatan ini.


Beberapa Maslaah yang bisa muncul akibat salah pruning di antaranya: 


1. Terganggunya Proses Fotosintesis


Fotosintesis adalah proses penting yang dilakukan oleh tanaman untuk menghasilkan makanan. Selama fotosintesis, tanaman mengubah karbon dioksida, air, dan sinar matahari menjadi glukosa yang digunakan sebagai sumber energi. Jika pemangkasan dilakukan secara salah, terutama dengan menghilangkan cabang atau daun yang memiliki peran vital dalam proses ini, tanaman akan kesulitan dalam menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang.


Pemangkasan yang berlebihan pada bagian daun atau cabang utama dapat mengurangi luas permukaan daun, yang berarti lebih sedikit sinar matahari yang diserap oleh tanaman. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas pertumbuhan dan bahkan menyebabkan tanaman menjadi lemah dan rentan terhadap serangan hama atau penyakit.


2. Meningkatkan Risiko Infeksi dan Penyakit


Setiap kali kita melakukan pemangkasan, terutama jika menggunakan alat yang tidak steril atau tidak memadai, kita dapat membuka luka pada tanaman. Luka ini menjadi pintu masuk bagi mikroorganisme patogen seperti jamur, bakteri, dan virus yang dapat menyebabkan infeksi. Selain itu, pemangkasan yang tidak hati-hati dapat merusak sistem vaskular tanaman, yang berfungsi untuk mengalirkan air dan nutrisi.


Jika pemangkasan dilakukan dengan tidak hati-hati, maka luka yang ditinggalkan bisa lebih besar dan lebih lama sembuh, tentu saja ini bisa  meningkatkan risiko infeksi. Salah satu penyakit yang sering terjadi akibat luka pemangkasan adalah busuk akar, yang dapat menyebar dengan cepat dan merusak seluruh sistem akar tanaman.


3. Mengurangi Ketahanan Tanaman terhadap Cuaca Ekstrem


Tanaman yang telah dipangkas dengan cara yang salah cenderung menjadi lebih rentan terhadap cuaca ekstrem, seperti panas yang berlebihan, hujan deras, atau angin kencang. Cabang-cabang yang telah dipangkas terlalu banyak atau tidak sesuai dengan arah pertumbuhannya dapat menyebabkan struktur tanaman menjadi tidak stabil. Tanaman akan kesulitan menahan beban angin atau berat dari hujan, yang dapat mengakibatkan cabang patah atau bahkan tanaman tumbang.


Selain itu, pemangkasan yang tidak tepat dapat mengganggu keseimbangan tanaman dalam menyerap dan mengatur kelembaban. Bagian tanaman yang terlalu banyak dipangkas akan lebih cepat kehilangan air melalui transpirasi, yang dapat menyebabkan dehidrasi pada tanaman dan menurunkan daya tahan tanaman terhadap suhu tinggi.


4. Munculnya Gangguan pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman


Pemangkasan yang salah dapat mempengaruhi pola pertumbuhan tanaman. Setiap tanaman memiliki titik tumbuh yang merupakan pusat pertumbuhannya. Jika titik tumbuh atau cabang yang penting dipangkas tanpa pertimbangan yang matang, tanaman dapat kesulitan untuk tumbuh dengan baik dan dapat mengalami gangguan dalam pembentukan tunas baru.


Selain itu, pemangkasan yang tidak benar dapat mengubah bentuk tanaman yang awalnya seimbang dan indah menjadi tampak cacat atau rusak. Beberapa jenis tanaman bahkan bisa menjadi lebih rentan terhadap pembusukan atau infeksi akibat pemangkasan yang salah. Tanaman yang dipangkas terlalu drastis seringkali menghasilkan pertumbuhan yang tidak teratur dan tidak optimal.


5. Mengurangi Hasil Produksi Tanaman


Pada tanaman buah atau tanaman produksi lainnya, pemangkasan yang tidak tepat dapat berdampak langsung pada hasil yang dihasilkan. Salah satu bahaya besar dari salah pruning pada tanaman buah adalah berkurangnya jumlah atau kualitas buah yang diproduksi. Pemangkasan yang dilakukan pada waktu yang tidak tepat atau pada cabang yang tidak sesuai dapat mengganggu proses pembungaan dan pembuahan tanaman.


Jika terlalu banyak cabang yang dipangkas, tanaman mungkin tidak memiliki cukup energi untuk menghasilkan bunga atau buah. Sebaliknya, jika pemangkasan dilakukan dengan cara yang salah, seperti memotong cabang utama atau tunas yang baru tumbuh, maka tanaman bisa kehilangan kemampuan untuk menghasilkan buah yang baik. Hal ini bisa menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas hasil yang diinginkan oleh petani atau pemilik tanaman.


 6. Penyusutan Daya Tahan Tanaman terhadap Hama dan Penyakit


Tanaman yang telah salah dipangkas bisa menjadi lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Luka yang ditinggalkan oleh pemangkasan bisa menyebabkan  hama seperti kutu daun, ulat, atau kutu putih masuk dan menyerang tanaman. Selain itu, jamur dan bakteri juga cenderung berkembang biak di sekitar bagian tanaman yang terluka.


Hama dan penyakit dapat berkembang dengan lebih cepat pada tanaman yang sudah tertekan akibat pemangkasan yang salah. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah dan bahkan mematikan tanaman dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan alat pemangkasan dan memastikan bahwa pemangkasan dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalisir risiko infeksi dan serangan hama.


 7. Mengganggu Proses Pembungaan dan Penyerbukan


Bagi tanaman berbunga, pemangkasan yang tidak tepat dapat merusak sistem reproduksi mereka. Proses pembungaan dan penyerbukan sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik tanaman, termasuk cabang dan daun yang ada. Jika pemangkasan dilakukan terlalu agresif atau pada waktu yang salah, bisa saja tunas bunga atau bahkan bunga yang sudah ada akan terpotong dan mengurangi kemampuan tanaman untuk berbunga atau menghasilkan biji.


Pada beberapa jenis tanaman, pemangkasan yang tidak tepat dapat menyebabkan pembentukan tunas baru yang kurang produktif atau bahkan tidak menghasilkan bunga sama sekali. Hal ini tentu akan merugikan bagi tanaman yang ditanam untuk tujuan pembungaan atau produksi biji.


 8. Bisa Menimbulkan Stres pada Tanaman


Pemangkasan adalah bentuk stres bagi tanaman karena tanaman harus melakukan proses penyembuhan pada luka yang ditinggalkan. Pemangkasan yang dilakukan secara berlebihan atau pada waktu yang tidak tepat dapat menyebabkan tanaman mengalami stres yang berkelanjutan. Tanaman yang tertekan akibat pemangkasan yang tidak benar mungkin tidak dapat tumbuh dengan baik atau bahkan mengalami kemunduran dalam kualitas pertumbuhannya.


Stres pada tanaman ini bisa mengarah pada penurunan daya tahan terhadap penyakit, penurunan produksi, atau bahkan kematian tanaman dalam jangka panjang. Oleh karena itu, pemangkasan harus dilakukan dengan cermat untuk menghindari dampak buruk yang dapat terjadi.


Oleh karena itu sebagai petani kita harus selalu memastikan peralatan yang kita gunakan aman dan steril, memahami karakteristik masing-masing tanaman sehingga bisa memberikan perlakuan yang tepat. 

Sehingga tanaman kita bisa memberikan hasil yang melimpah, aman dari gangguan penyakit yang bisa berpotensi menurunkan hasil pertanian.


Posting Komentar

0 Komentar